JAYA KUSUMA UNTUK SEMUA

Wadah energi muda Singosaren

Laman

One Man One Tree

One Man One Tree
Pak Lurah dan Pemuda Singosaren Menanam Jati

Minggu, 27 Desember 2009

ONE MAN ONE TREE Pemuda Singosaren Menanam Jati di Sepanjang Gadjah Wong


Singosaren-Minggu (27/12) lalu, pemuda-pemudi dari segala penjuru desa beramai-ramai menuju Sungai Gadjah Wong. Di bawah koordinasi KT Jaya Kusuma dan pengarahan dari Pemerintah Desa, lebih dari 50 orang pemuda-pemudi bersama-sama menanam pohon di sepanjang tepi Sungai tersebut.

Pelaksanaan kerja bakti ini dimulai pukul 08.00 pagi. Pemuda-pemudi yang berasal dari padukuhan I dan II berkumpul di Komplek Kelurahan Singosaren. Sedangkan yang berasal dari padukuhan III langsung berkumpul di lokasi penanaman, yaitu di tepi sungai Gadjah Wong yang berada di selatan Ringroad. Pemuda yang berkumpul di Kelurahan bertugas untuk membawa bibit tanaman ke lokasi penanaman dan yang telah berada di lokasi bertugas menyiapkan lahan dan perlengkapan minum. Sedangkan pemudinya bertugas menyiapkan konsumsi bagi pemuda-pemuda yang bekerja.

Meskipun cuaca panas, mereka terlihat tetap bersemangat. Dengan bersimbah peluh, akhirnya satu demi satu tanaman tersebut tertancap juga ditanah. Lebih dari 50 batang pohon berhasil ditanam di sepanjang tepi sungai tersebut. Jenis tanaman tersebut antara lain jati dan akasia. Selain itu, ada juga beberapa tanaman buah seperti rambutan dan matoa. Semoga tanaman ini tumbuh subur dan dapat menghijaukan Singosaren.

Program ini merupakan bagian dari program nasional ’One Man One Tree’ yang dicanangkan oleh pemerintahan SBY. Dalam program ini diharapkan semakin banyak pohon yang ditanam oleh warga Indonesia, yang diharapkan dapat mengimbangi bahkan memperbaiki kerusakan lingkungan yang semakin lama semakin tidak terkendali.

Di Bulan Desember yang ditetapkan sebagai Bulan Menanam Pohon ini, Pemerintah Desa dan KT Jaya Kusuma mengajak seluruh warga untuk menanam pohon. Selain mengajak seluruh pemuda-pemudi Singosaren menanam pohon di sepanjang tepi Sungai Gadjah Wong, pemerintah Desa juga membagikan bibit tanaman gratis kepada seluruh warga.

Dalam kesempatan ini redaksi mewakili Pengurus KT JAYA KUSUMA mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemuda-pemudi Singosaren yang telah berpartisipasi mensukseskan program ini. Semoga ini menjadi awal kebersamaan kita untuk membangun Desa Singosaren.

Jumat, 25 Desember 2009

Forum Komunikasi Pemuda Singosaren

Jumat (25/12) lalu merupakan momen yang sangat berharga bagi KT Jaya Kusuma. Hal ini disebabkan malam itu, pengurus KT Jaya Kusuma berhasil mempertemukan perwakilan dari organisasi pemuda dusun dalam satu forum. Harapannya adalah forum ini menjadi forum komunikasi dan penyambung silaturahmi antara gerakan pemuda satu dusun dengan dusun lainnya.

Di Desa Singosaren, ada delapan dusun dimana di masing-masing dusun tersebut ada organisasi pemudanya. Namun, selama ini masing-masing organisasi masih cenderung bergerak sendiri-sendiri. Meskipun ada beberapa kegiatan yang melibatkan beberapa organisasi dusun, hal itu dirasa masih kurang menyeluruh. Kehadiran Karang Taruna sebagai organisasi di tingkat desa diharapkan dapat menjadi payung dan penyambung organisasi-organisasi tersebut.

Ada beberapa agenda yang dibicarakan dalam forum tersebut. Pertama adalah mengenai pembagian dana bantuan operasional bagi organisasi muda dusun dari ADD tahun 2009. Dana ini merupakan bagian dari alokasi yang diperuntukkan untuk Karang Taruna. Oleh karena itu, pembagiannya dipercayakan kepada karang taruna.

Dalam agenda ini, ada permasalahan yang dirasa perlu didiskusikan. Dari kebijakan yang ditetapkan desa mengenai alokasi dana tersebut, pembagian dana didasarkan pada jumlah padukuhan, bukan jumlah dusun. Alhasil, setiap padukuhan mendapatkan jatah yang sama, yaitu 500ribu rupiah. Padahal, masing-masing padukuhan tidak mempunyai jumlah dusun yang sama. Padukuhan III khususnya yang mempunyai jumlah dusun lebih banyak daripada padukuhan I dan II. Apabila pembagian dana operasional tersebut sesuai dengan alokasi yang ditetapkan desa, maka akan terjadi ketimpangan antar organisasi dusun.

KT Jaya Kusuma yang dipercaya untuk membagikan dana ini berinisiatif untuk memfloorkan kepada forum. Namun, sebelumnya sudah meminta pertimbangan dari pihak kelurahan terlebih dahulu tentang beberapa alternatif kebijakan yang mungkin diambil.

Dari diskusi yang berlangsung, seluruhnya sepakat jika uang tersebut dibagi rata kepada 8 organisasi yang ada dan bukan berdasarkan padukuhan. Selain itu, ada usulan tambahan dari beberapa orang yang menyarankan agar Karang Taruna memberikan subsidi agar perhitungannya menjadi bulat. Dari 1,5 juta dari ADD ditambah dengan 100ribu dari Karang Taruna dibagikan kepada 8 organisasi yang ada. Alhasil, masing-masing organisasi mendapat dana bantuan operasional sebesar 200ribu.

Hasil ini merupakan cerminan adanya keterbukaan pikiran dan solidaritas yang tinggi antar organisasi pemuda dusun yang ada di Singosaren.

Selain agenda tersebut, forum komunikasi pemuda Singosaren diisi dengan pemberian sambutan dan motivasi dari Lurah Desa Singosaren, H. Joko Prayitno, yang menghimbau seluruh pemuda Singosaren untuk bergerak bersama memajukan desa ini. Salah satu langkah awalnya adalah dengan adanya gerakan bersama untuk menanam pohon di sepanjang tepi sungai gadjah wong. HIDUP PEMUDA SINGOSAREN!!! (Lisa L.)

Selasa, 17 November 2009

DARI SEMOYAN BARENG-BARENG KE NEGERI DI ATAS AWAN..


Sangat melelahkan. Itulah yang kami rasakan sepanjang perjalanan menuju Pos II Jalur Pendakian Merapi, Minggu pagi (15/11) lalu. Namun, rasa lelah itu bukanlah tanpa arti. Rasa lelah itu terbayar oleh hijaunya alam pegunungan yang menyapa kami. Keindahan itu mampu mengobati dan membuat kami lupa akan lelah yang kami rasakan.

Itulah keindahan Merapi yang pada hari-hari biasa hanya dapat kita lihat dari kejauhan. Dimana puncaknya yang terkadang mengeluarkan asap tebal menutupi keagungannya. Bahkan tak jarang Merapi mengeluarkan leleran lahar yang mengerikan, namun tetap mampu menjadi pemandangan yang mempersona.

Sabtu (14/11) lalu, Organisasi Muda Semoyan (OMS) mengadakan pendakian massal ke Pos II Jalur pendakian Gunung Merapi Yogyakarta. Acara yang diketuai oleh Danu Iskandar ini diikuti oleh sekitar 40 orang. Sebagian besar peserta adalah teman-teman dari Dusun Semoyan. Namun, ada juga beberapa peserta yang berasal dari luar Dusun Semoyan. Beberapa diantaranya adalah teman-teman dari Karang Taruna Jaya Kusuma.

Perjalanan dimulai pada Sabtu Sore. Kami berkumpul di lapangan parkir Semoyan sekitar pukul 16.00 wib. Setelah itu, kami berangkat menggunakan bus menuju Rumah Mbah Maridjan. Namun, ternyata bus tidak berhenti tepat di depan rumah Mbah Maridjan. Peserta harus berjalan kaki sekitar ½ km terlebih dahulu untuk menuju ke rumah singgah kami. “Ini untuk pemanasan”, kata ketua panitia.

Dengan bersimbah peluh akhirnya kami sampai di rumah mbah Maridjan setelah adzan magrib berkumandang. Kami pun segera menuju mushola untuk menunaikan sholat Magrib sekalian membasuh tubuh kami agar segar kembali. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makan malam.

Panitia menjadwalkan pendakian akan dimulai pada jam 02.00 wib dini hari. Oleh karena itu, pada malam harinya kami masih mempunyai waktu untuk beristirahat. Namun, keindahan malam Merapi serasa tak rela kami tinggal tidur begitu saja. Panitia mengadakan acara api unggun yang bertempat di Bebeng. Untuk mencapai tempat itu kita harus berjalan lagi.

Meskipun berjalan sangat meriah, acara api unggun tidak boleh selesai terlalu larut, karena kami harus menyimpan energi untuk pendakian inti. Oleh karena itu, menjelang Jam 00.00 wib, kami kembali ke rumah singgah dan beristirahat.

Jam 01.30 wib, banyak alarm berbunyi sebagai tanda kita harus bersiap-siap untuk melakukan pendakian. Jam 02.00 wib lebih sedikit kami sudah siap untuk diberangkatkan. Untuk memudahkan perjalanan dan pengawasan, peserta dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok berada di bawah komando seorang komandan yang dianggap telah menguasai medan pendakian. Perjalananpun dimulai.

Dari Rumah Mbah Maridjan, tujuan kami adalah menuju Gerbang Merapi. Dari gerbang merapi kami baru mulai dilepas perkelompok, menuju Pos I.

Perjalanan menuju Pos I memakan waktu sekitar 1 ½ jam, ditambah dengan beberapa kali beristirahat. Pada awalnya jalan tidak terlalu terjal. Semakin ke atas jalannya semakin terjal. Namun, berbekal semangat, kami dapat melewatinya, meskipun harus berkali-kali berhenti, minum, dan menghirup udara dalam-dalam. Menurut mas Wahyu yang sudah sangat berpengalaman mendaki, yang membuat kita kuat bukan hanya fisik kita tetapi yang lebih menentukan adalah semangat kita. Hal itulah yang membuat kami terus-terusan saling memberi semangat sepanjang perjalanan. Bernyanyi, bercanda, bahkan berteriak-teriak memanggil-manggil teman yang ada di kelompok lain. Alhasil, hutan yang biasanya sunyi senyap menjadi ramai.

Sesampai di Pos I kami beristirahat untuk kesekian kalinya sambil menikmati indahnya malam menjelang pagi, diatas gunung. Sungguh sangat mengagumkan. Taburan bintang yang terasa sangat dekat membuat kami semakin mengagumiNya. Zat yang mencipta dan memiliki semua ini. Hanya saja, kita tak bisa berlama-lama di Pos I. Perjalanan masih cukup panjang, dengan jalan yang tentu saja semakin terjal.

Pada perjalanan menuju Pos II, matahari serasa tak mau kalah dengan kami. Keinginan untuk menikmati Matahari Terbit dari Pos II pun harus kami kubur dalam-dalam, karena sang surya sudah muncul menerangi alam raya ini. Namun, kita tetap bersemangat menuju kesana.

Sesampainya disana, kami segera menunaikan sholah shubuh berjamaah. Setelah itu barulah kita bersantai menikmati indahnya Gunung Merapi. Keindahan yang sangat sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Inilah Negeri di Atas Awan. Kami menyebutnya seperti itu karena memang ketinggian Pos II ada di atas ketinggian awan yang biasa kita nikmati dari bawah sana.

Meskipun lelah, semua itu terbayar. Namun, perjalanan kita belum berakhir. Kita masih harus kembali ke rumah singgah, kemudian meneruskan perjalanan menuju Kaliurang. Karena bis kita menunggu di sana. ”Walah mlaku meneh?”, celetuk salah satu peserta. SEMANGAT!!!

Rabu, 28 Oktober 2009

AYO BERJUANG BERSAMA JAYA KUSUMA Karang Taruna Berprestasi Tingkat Kecamatan

Kamis (28/10) lalu, salah satu pengurus KT Jaya Kusuma diundang ke Kantor Kelurahan. Hal ini sehubungan dengan adanya pemberitahuan dari Kecamatan mengenai penunjukkan KT Jaya Kusuma sebagai Karang Taruna berprestasi tingkat kecamatan. Penunjukkan ini berkenaan dengan akan adanya bantuan dana dari Dinas Sosial Kabupaten Bantul kepada satu Karang Taruna di setiap kecamatan. Dari kedelapan Karang Taruna yang ada di wilayah Kecamatan Banguntapan, KT Jaya Kusuma yang dianggap layak sebagai calon penerima bantuan tersebut.

Rasa syukur menghinggapi para pemuda yang tergabung dalam organisasi ini. Meskipun terhitung masih sangat baru, ternyata kinerja selama ini sudah mendapatkan apresiasi yang sangat positif. Hal ini tentu saja menimbulkan kebanggaan bagi kita semua. Namun, kebanggaan tersebut jangan sampai membuat kita lengah. Kita semua harus menyadari bahwa dibalik ini semua ada tugas berat yang harus kita pikul bersama, yaitu benar-benar mewujudkan karang taruna yang bermanfaat untuk masyarakat. Menjadi Karang Taruna yang berkontribusi nyata dalam pembanguan masyarakat Singosaren.

Kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tubuh organisasi KT Jaya Kusuma. Berbagai hambatan dan tantangan sering menghadang dan kadang melemahkan. Hal ini terkait dengan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah Sumber Daya Manusia yang masih sangat terbatas. Tidak semua pengurus KT Jaya Kusuma menjadi pengurus yang aktif. Hanya orang-orang tertentu yang benar-benar mempunyai komitmen untuk memajukan organisasi ini. Namun, kejadian ini tidak kemudian mempersalahkan mereka yang kurang aktif. Kami yakin ada alasan yang kuat yang mungkin menyebabkan mereka kurang mampu memberikan waktu dan energinya untuk KT Jaya Kusuma.

Perlu kita sadari bersama, bahwa banyak peluang dan jaringan yang dapat kita raih untuk mewujudkan program-program yang handal. Baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Banyak pihak yang bersedia bekerjasama dengan kita. Namun, tanpa sumber daya manusia yang kuat, hal ini tentu saja sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu, kami membuka kesempatan bagi seluruh Pemuda Singosaren untuk bergabung bersama kami. KAMI TUNGGU!!! (Lisa L.)

Kamis, 08 Oktober 2009

KAJIAN MALEM KAMIS WAHANA SILATURAHMI DAN BELAJAR ’NGAJI’

Hari gini belum bisa ngaji? Jangan khawatir dengan hal tersebut. Teman-teman dari Karang Taruna siap membantu untuk sama-sama belajar ’ngaji’. Setiap Rabu Malam, Seksi Kerohanian KT Jaya Kusuma mengadakan ’Kajian bareng’. Program ini sudah berjalan kurang lebih empat bulan. Pada awal program, kajian bertempat di sekretarian KT Jaya Kusuma ataupun Mushola Kelurahan. Hanya saja, untuk kedepannya, pengurus berencana mengadakan kajian rutin ini di Masjid-Masjid ataupun Mushola-Mushola yang ada di Desa Singosaren secara bergiliran.

Menurut keterangan Imron Rosadi, selaku Ketua KT Jaya Kusuma, hal ini bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah diantara pemuda Singosaren. Selain itu, dengan kajian yang berpindah-pindah diharapkan dapat membantu meramaikan kegiatan keagamaan di seluruh Desa Singosaren.

Program Perdana telah dilaksanakan di Mushola Darul Ulum Singosaren III, Rabu (7/10) lalu. Keberhasilan program ini terlihat dari banyaknya muda-mudi setempat yang mengikuti kajian. Biasanya, peserta kajian sebagian besar berasal dari pengurus KT Jaya Kusuma itu sendiri. Sedangkan yang nonpengurus masih bisa dihitung dengan jari. Kedepannya diharapkan semakin banyak muda-mudi Singosaren yang mengikuti kajian ini.

Ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan mengikuti program ini. Selain sebagai wahana silaturahmi, kita dapat bersama-sama belajar ’ngaji’. Bagi teman-teman yang belum lancar membaca Al Quran, tidak perlu malu untuk ikut. Teman-teman lain yang lebih lancar siap membantu untuk meningkatkan kefasihan kita dalam membaca Al Quran. Dengan demikian kita bisa belajar bersama.

Selain Ngaji bareng, kajian juga diisi dengan diskusi mengenai agama. Dalam forum ini, setiap orang berkesempatan untuk membuka topik diskusi ataupun bertanya. Tidak ada yang menjadi guru ataupun siswa. Semua mempunyai kesempatan untuk saling bertukar ilmu. Jika nanti ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu terjawab oleh peserta kajian, maka akan ditanyakan pada orang yang lebih kompeten. Dan jawabannya akan disampaikan pada pertemuan berikutnya. Dengan demikian ilmu agama kita dapat bertambah sedikit demi sedikit.

Untuk Rabu berikutnya (14/10), Kajian diadakan di Masjid Al Islah Sareman. Kajian dimulai ’ba’da magrib dan berakhir pada jam 8 malam. Kajian dibuka dengan ’ngaji bareng’ sampai kumandang adzan Isya. Acara dilanjutkan dengan sholat Isya’ berjamaah. Barulah setelah itu diadakan diskusi.

Segenap pengurus KT Jaya Kusuma mengundang seluruh muda-mudi Singosaren untuk mengikuti Kajian Rutin, Setiap Rabu Malam bertempat di Masjid atau Mushola di wilayah Desa Singosaren. Untuk keterangan lebih lanjut akan kami sampaikan melalui sms maupun undangan. Atau anda dapat menghubungi redaksi maupun pengurus Karang Taruna di wilayah masing-masing.

Minggu, 20 September 2009

PAPI’S LILIN PADAT KREATIF ala MUDA MUDI SINGOSAREN

Berbekal kemampuan yang mereka dapat dari pelatihan pembutan lilin kreatif yang diadakan oleh LKM Singosari Sejahtera bekerjasama dengan KT Jaya Kusuma, sekelompok muda-mudi di Dusun Sarirejo 1 berani membuka usaha. Mereka telah melaunching produk mereka, Minggu (20/09) lalu. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1430 H, mereka menjajakan produknya di lokasi sholat Ied, di komplek Balai Desa Singosaren.

Menurut Witri, salah satu pelopor usaha ini, seluruh produk yang mereka produksi pada tahap pertama sudah habis terjual. Hal ini menunjukkan apresiasi positif dari masyarakat terhadap produk ini.

Selain dijual di lokasi Sholat Ied, produk lilin tersebut juga dijual di lokasi Syawalan Dusun Sarirejo 1. Keuntungan yang mereka dapat terhitung lumayan. Dengan modal sekitar 250ribu, mereka dapat mencapai keuntungan kurang lebih 50ribu rupiah.

Produk yang mereka produksi diberi merek Papi’s yang berasal dari kata ‘Putra Putri’. Nama ini diambil dari keanggotaan kelompok usaha mereka yang memang terdiri dari putra dan putri. Kedepannya, Papi’s akan dipasarkan lebih luas lagi. Sekarang saja, Papi’s sudah dapat ditemui di Toko Peni Kotagede. Harga jualnyapun bervariasi, mulai dari 4ribu rupiah hingga 6ribu rupiah. Papi’s juga dapat dipesan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika anda berminat, dapat menghubungi mbak Witri Sarirejo 1. Papi’s juga membuka kesempatan bagi warga Singosaren dan sekitarnya yang berminat menanamkan modalnya untuk memajukan usaha ini. Semoga dapat menjadi inspirasi usaha bagi kita semua.

Selasa, 18 Agustus 2009

SENTRA KERAJINAN LILIN KREATIF Sebuah Harapan

Selasa, 18 Agustus 2009 lalu, KT Jaya Kusuma bekerjasama dengan LKM Singosari Sejahtera mengadakan PELATIHAN PEMBUATAN LILIN KREATIF. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari kedelapan dusun di Desa Singosaren. Bukan hanya dimininati oleh remaja putri, pelatihan ini juga menarik minat dari para remaja putra. Acara ini diselenggarakan oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Jaya Sejahtera yang merupakan perwujudan dari Karang Taruna Jaya Kusuma bekerjasama dengan LKM Singosari Sejahtera.

Kerjasama ini berawal dari program kerja yang telah disusun oleh pihak LKM. Salah satu program kerja tersebut adalah pelatihan kerja yang ditujukan untuk remaja putus sekolah. Pelatihan bertujuan untuk memberikan keterampilan kerja bagi mereka yang memang membutuhkan. Bersamaan dengan akan akan dilaksanakannya program tersebut, KT Jaya Kusuma secara terpisah berencana mengadakan pelatihan pembuatan lilin kreatif bagi anggota karang taruna dan seluruh pemuda Singosaren yang memang berminat. Program ini merupakan program dari seksi pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat wirausaha. Adanya program dengan tujuan yang pada dasarnya sama ini dipertemukan oleh anggota KT yang kebetulan juga menjadi anggota LKM. Melalui beberapa perbincangan, kedua program ini diselaraskan. Program yang lahir dari dua lembaga ini merupakan wujud kerjasama antar lembaga dalam rangka memajukan Desa Singosaren.

Program ini telah dilaksanakan pada tanggal 18-19 Agustus 2009 di Balai Desa Singosaren. Acara berlangsung mulai pukul 13.00 – 17.00 wib. Pelatihan ini mendatangkan trainer dari SMTI (Sekolah Menengah Teknik Industri) Yogyakarta. Trainer tersebut terdiri dari seorang Guru SMTI, Bapak Mawardi, dan empat asisten yang merupakan lulusan dari sekolah itu juga. Mereka adalah Andi Oktavianto, Adi Restu Pradiwa, Fitri Arief Noorkharisma, dan Budiawan Rizki Akbar.

Pada hari pertama, peserta pelatihan dikenalkan dengan bahan-bahan dan cara pembuatannya. Selain itu, peserta juga diminta untuk membuat cetakan lilin sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Cetakan inilah yang nantinya dipergunakan untuk mencetak lilin. Baru kemudian pada hari kedua, seluruh peserta diberi kesempatan untuk praktek membuat lilin dan membentuknya menjadi apa yang mereka inginkan.

Mula-mula bahan utama berupa lilin padat dan pelengkapnya dipanaskan hingga benar-benar mencair. Setelah itu, diberi pewarna dan jika diperlukan bisa ditambahi dengan pewangi. Setelah itu, campuran tersebut dituang dalam cetakan dan tunggu hingga mengeras. Lilin padat kreatif siap dipasarkan. Jika ingin menambah nilai jual, lilin tersebut dapat dikemas dalam kemasan yang menarik. Semoga pelatihan ini dapat menginspirasi pemuda Singosaren untuk berwirausaha. Kedepannya, ada harapan untuk menjadikan Singosaren sebagai sentra kerajinan lilin kreatif.